Pariwisata Flores: dari, oleh dan untuk kita.

Seiring dengan terpilihnya Komodo (Pulau Komodo) sebagai salah satu N7WN,  minat investor untuk berinvestasi di Manggarai pun semakin meningkat. Suatu hal positif tentunya, jika di lihat dari sudut pandang perekonomian, baik itu dalam hal penyerapan tenaga kerja, hasil pertanian, kerajinan tangan, dunia hiburan, dsb. Ada begitu banyak hal yang bisa di lakukan oleh generasi muda manggarai untuk mencicipi ‘kue’ pariwisata ini.

Namun ada beberapa kekhawatiran juga melihat begitu pesatnya perkembangan Labuan Bajo dan sekitarnya dan dalam kesempatan ini saya ingin mengusulkan beberapa hal :

  1. Adanya penyuluhan kepada masyarakat LBJ dan sekitarnya untuk tidak menjual tanah kepada ‘orang luar’. Perkenalkan system sewa tanah baik itu long term maupun short term. Hal ini penting di lakukan untuk menjaga kelangsungan hidup generasi penerus manggarai.
  2. Mulai ajak saudara-saudara kita yang bekerja di luar Flores untuk melakukan GPK/Gerakan pulang kampong (Ari Marianus Saridin-red), agar orang Flores bisa masuk ke dalam management hotel-hotel besar di Labuan Bajo, sehingga stigma orang Flores hanya bisa jadi ‘kacung’ pelan-pelan terkikis.
  3. Pemerintah harus membuat Perda prosentase tenaga kerja antara local (Flores) dan luar Flores.
  4. Perketat izin ‘para bule’ untuk berinvestasi di Labuan Bajo. Jangan sampai LBJ jadi Seminyak kedua.
  5. Pemerintah harus membuat Perda tentang prosentase gaya bangunan hotel dan restorant dengan gaya local.
  6. Harus di teliti latar belakang investor  asing yang akan invest di LBJ, jangan sampai para looser dari tempat lain di Indonesia ini yang kabur dari masalah, berinvestasi di LBJ apalagi jika awalnya datang dengan gaya yayasan, NGO, dsb, padahal nyari peluang dengan modal kecil namun untung besar yang kemudian mengambil periuk nasi orang local. Masa sampe pabrik roti kecil-kecilan juga punya mereka?
  7. Intervensi program LSM agar lebih banyak memberikan technical assistance kepada local community secara real dengan mendatangkan consultant.Bukan hanya workshop2 dan program ‘jalan-jalan” staffnya saja. Contoh: consultant pertanian untuk vegs, langsung buat kebun contoh, ciptakan service provider.
  8. Pemerintah harus membuat Perda tentang pramuwisata dan wilayah tugasnya serta pakaian yang di pakai saat melakukan aktivitas guiding harus berciri lokal(contoh Perda no.5 tahun 2008 Pemda Bali)
  9.  Perkuat organisasi HPI, ASITA, dan PHRI dengan Perda, sehingga bisa menjaga citra para pelaku pariwisata disana. Kenyataan banyaknya complain tentang manusia tidak bertanggung jawab yang menyebut dirinya guide namun tidak mengerti kode etik guide dan merusak citra pariwisata Flores sudah sangat memprihatinkan. Jangan sampai Pariwisata kita yang baru merangkak pelan harus kena polio, pincang dan gak bertumbuh hanya karena ulah ‘manusia2 tersebut’.
  10. Dalam rangka menumbuhkan minat wiraswata kepada masyarakat, materi business plan harus di ajarkan di setiap sekolah kejuruan, karena hal ini juga akan mempermudah untuk mendapatkan financial aid dari finance company untuk mendapatkan modal usaha.
  11. Permudah pengurusan izin usaha bagi orang local, beri assistansi jika kesulitan dengan prosedur.
  12. Tutup bandara kecil yang secara topografi hanya bisa di darati pesawat pada saat musim kering, dan biaya maintannace bandara-bandara tersebut di pakai untuk memperbaiki infastruktur yang lain atau mensubsidi perusahaan pernerbangan agar harga ticket bisa bersaing dengan harga ticket ke destinasi yang lain.
  13. Jurusan tour and travel di SMK Pariwisata juga harus di sertai dengan pelatihan outdoor skill mengingat pariwisata Flores adalah Pariwisata adventure.
  14. Mendorong investor yang mau berinvestasi di produksi bahan-bahan lokal dengan standard internasional, seperti Sopi, Kopi, Mente, coklat dsb.
  15. Jadikan wilayah Ruteng dan sekitarnya seperti bedugul, agar supply kebutuhan hotel dan restorant tidak harus datang darri Bima. Bantuan assitansi dari pemerintah sangat di harapkan dalam hal ini seperti pengetahuan pertanian organik, dsb.
  16. Undang investor yang mau melakukan pengelolaan sampah.
Dan masih banyak yang lainnya...ada yang mau menambahkan??

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh dari Ruteng