Jalan-Jalan Tak Harus Kaya (1)

Dari sekian banyak hobby saya, jikalau ada waktu mungkin jalan-jalan adalah hal yang paling menyenangkan. Tak perlu harus banyak uang. Ada beberapa orang yang sangat beruntung, bisa keliling dunia karna mendapat kesempatan bekerja atau berkenalan dengan  orang yang bisa memfasilitasi hobby yang satu ini yang kata orang menghabiskan banyak uang. Tapi saya tidak di karunia keberuntungan seperti ini. Kemana-mana saya mesti nabung dulu. Atau kalau tidak sempat nabung karena pendapatan mepet dengan pengeluaranpun saya tetap saja jalan-jalan. Banyak yang bertanya, trus bagaimana caranya jalan-jalan dengan budget mepet? Apalagi saya orang dari kampung, kere pula. Kembali2nya ya niat atau tidak?
Saya termasuk orang yang percaya kalau kita benar-benar menginginkan sesuatu, secara tidak langsung sebenarnya kita mneggerakan alam semesta untuk mendukung kemauan kita. Pada saat saya kuliah dulu saya orang yang sangat kere. Bahkan untuk makan saja sudah susah karena saya harus membiayai sendiri kuliah saya. tapi jangan pikir saya tidak bermimpi keluar negeri. Ya, Eropa adalah tujuan saya. Tapi apa daya sampai saat ini belum tercapai :). Tapi saya bertanya ke orang-orang, katanya kamu harus coba Singapore dulu sebelum ke Eropa. Saya sangat ingin ke Singapore. Tapi apa daya, sampai saya luluspun belum kesampaian pergi Singapore, dan saya harus rela di kirim ke Flores bertugas disana. Tapi siapa yang tahu, ketika saya di Flores, saya bisa buat pasport dengan harga sebenarnya (240,000), karena di Bali saya tidak bisa buat passport dengan harga sebenarnya karna saya tidak punya KTP Bali. Dan kemudian tiba saatnya kantor mengirim saya ke Bali, dan pada saat itu salah satu maskapai (bukan Air Asia) lagi promo dengan harga super murah ke Singapore dari Bali. Namun, lagi2 saya bingung. Saya pikir saya tak punya cukup uang untuk penginapan dan sebagainya. Tapi ternyata bahkan di Singapore ada tempat untuk orang-orang kere seperti saya. Saya nginap di dormitory, sekamar ber-8 hahahaha, tempat tidur bertingkat kayak asrama dan….mix cowok cewek. Bisa cuci matalah kita hehehehe….Saya ingat teman sekamar waktu itu ada American navy yang ngganteng, dan beberapa anak kuliahan dari eropa. Namun, lagi-lagi modal kere pasti gak sanggup beli rokok Marlboro kesayangan yang harganya 12 dollar Singapore. Apalagi mau minum bir. Tapi teman-teman sekamar banyak yang Tanya-tanya tentang Flores, dan hasilnya bisa minum bir dan merokok juga (ditraktir euy).  
Untuk 4 hari total saya menghabiskan 350 ribu saja!  Adik dan kakak saya bangga karna mungkin saya orang pertama di keluarga yang bisa keluar negeri. walaupun hanya singapore. tapi saya merasa itu besar untuk ukuran nenek saya yang bahkan mungkin tidak tahu, laut itu seperti apa rupanya. Ya, kami orang ruteng, tinggal di gunung. Tak ada sungai, dan laut, bahkan danau kebanggaan kami sekarang jadi milik manggarai timur :(.
Kembali ke cerita Singapore, di Singapore, saya hanya melihat2. Sedikit sedih karna orang2 yang saya lihat begitu "dingin". Saya ingat hari pertama saya tiba, bahkan Jakartapun sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah saya kunjungi. Praktis hanya Ujung Pandang kota besar yang pernah saya datangi. Tapi dasar orangnya tidak pedulian, mau tersesat kek saya cuek aja. Orang2 Singapura itu yang Chinese, belum di tanyai sudah bilang "no...no..." sambil pasang headset di telinga, atau pura2 ngobrol pake Ipad segede bantal...Akhirnya saya bersandar pada peta trafic yang untungnya ada di mana2. problemnya saya tidak bisa menemukan jalan keluar dari subway station yang terletak di mall. saya keluar eh mall lagi. keluyar lagi mall lagi. lah ini kota jalan rayanya di mana? Akhirnya setelah mondar mandir selama 4 jam saya bisa juga keluar dan menemukan alamat hostel saya. Yipiiieee....
Lalu tibalah di hostel tercinta itu. di Indonesia dong, paling kurang kalau check in, tempat tidurlah setidaknya sudah siap. tapi pas saya check in , saya di kasih bedsheet, and pillow case, pasang sendiri ya Bu...buset! Lalu katanya, kami sediakan breakfast, tapi masak sendiri dan cuci piring dan gelas setelah di pakai...ampyuuunnn!! Tapi karna melihat orang2 asyik2 aja, sayapun pura2 asyik, padahal mikir, anjreet bener jadi orang kere yang nekat jalan2. Tapi akhirnya sayapun survive disana dengan 350 ribu andalan kalbe farma, dan gak belanja!! teman2 pada nanya, kamu gak ke Orchad yang terkenal itu? Oh, tentu saja aku kesana, tapi baru masuk saja saya sudah tau  saya tidak suka berada di situ, karna tentu saja, saya tak sanggup beli, dan saya pikir jakarta cukup punya banyak mall, kalau hanyya sekedar mall. Plaza Indonesia kurang apa? anyway busway, saya menghabiskan waktu ke sentosa island, dan seperti orang lain saya pun berfoto2 ria depan miniaturnya si Merlion, depan universal studio (foto hasil nodong TKW yang pas  lewat), foto doang, secara budget mepet gak sanggup masuk ke studio nya hehehehe...
Lalu tibalah saatnya untuk pulang....dan saya begitu puas dengan 350ribu bisa 4 hari di singapore, bersiap2 dengan bangga bisa cerita ke mas Dwi, teman sekantor juga yang sama-sama suka backpacker, eh pas tiba di airport ketemu anak jakarta yang baru bangun tidur dari dalam sleeping bag, sambil bilang, "pagiii",...and pas aku tanya, "lagi nunggu pesawat?" dengan muka tanpa rasa berdosa, dia bilang..."gak tuh! gw udah seminggu tidur di  airport!" anjreeettt!!!
.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh dari Ruteng