Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

TIwusora-Murusobe 2D/2N

Gambar

Jalan-Jalan Tak Harus Kaya (1)

Gambar
Dari sekian banyak hobby saya, jikalau ada waktu mungkin jalan-jalan adalah hal yang paling menyenangkan. Tak perlu harus banyak uang. Ada beberapa orang yang sangat beruntung, bisa keliling dunia karna mendapat kesempatan bekerja atau berkenalan dengan  orang yang bisa memfasilitasi hobby yang satu ini yang kata orang menghabiskan banyak uang. Tapi saya tidak di karunia keberuntungan seperti ini. Kemana-mana saya mesti nabung dulu. Atau kalau tidak sempat nabung karena pendapatan mepet dengan pengeluaranpun saya tetap saja jalan-jalan. Banyak yang bertanya, trus bagaimana caranya jalan-jalan dengan budget mepet? Apalagi saya orang dari kampung, kere pula. Kembali2nya ya niat atau tidak? Saya termasuk orang yang percaya kalau kita benar-benar menginginkan sesuatu, secara tidak langsung sebenarnya kita mneggerakan alam semesta untuk mendukung kemauan kita. Pada saat saya kuliah dulu saya orang yang sangat kere. Bahkan untuk makan saja sudah susah karena saya harus membiayai sendiri k

Monofitisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Monofisitisme

Maumere...Sikka Flores

Gambar

Flores (Nusa Nipa)

Gambar
Flores, nama destinasi yang sekarang lagi booming karena Komodo masuk jadi New 7 Wonder of Nature. Tak Banyak tahu bahwa sebelum orang Portugis datang ke Flores, nama pulau itu sendiri adalah Nusa Nipa, Nusa Nepa atau Pulau Ular. Kadang-kadang saya bertemu turis yang bertanya, Flores means flower, isn't it? But seems like i didn't saw so many Flower here. Ya iyalah Mister, bunganya ada di dalam laut. Bukan di atas tanah. Tapi kalau mau liat ular, kami punya banyak Mister, setidaknya waktu saya bertugas di Maumere 2 tahun lalu dan kadang-kadang liat ular kecil berjemur di jalanan antara Ende dan Maumere. Atau kalau mau liat yang lebih banyak lagi datang aja ke Istana Ular di Lembor. Tapi itulah Flores. Banyak yang salah persepsi. Tentang banyak hal. Termasuk tentang pemerintahnya yang kadang-kadang aneh. Di satu sisi ingin pariwisatanya maju dan di sisi lain izin eksplorasi tambang di berikan. Kata anak Jakarta : Loe tau gak siih? Tambang dan pariwisata itu kagak bakal

Di Cengkeram Kaki GARUDA

          Hidup di negara tercinta Indonesia ini, buat teman-teman saya yang dari luar negeri bagaikan hidup di surga. Alam yang indah, cuaca yang bersahabat sepanjang tahun, cukup sinar matahari, punya pantai, gunung, sungai yang tak terhitung banyaknya. Ya..harus di akui sumber daya alam Indonesia adalah mungkin yang terlengkap di dunia. Sampai pembicaraan masuk ke ranah kehidupan sosial.           Biasanya mereka akan menanyakan pertanyaan yang tidak biasa di tanyakan di luar negeri yaitu, kamu agamanya apa? Dan kalau sudah begini pembicaraan akan jadi sangat panjang.  Karena persepsi mereka tentang negara Islam terbesar di dunia mungkin akan sedikit berbeda ketika mereka mulai traveling ke Indonesia Timur. Dan harus saya akui bahwa cerita tentang intoleransi yang terjadi akibat kemiskinan akan menjadi cerita yang menarik. Apalagi kalau di ceritakan oleh orang yang pernah menjadi korban. Seperti yang saya alami ketika saya masih jadi mahasiswa di slah satu perguruan tinggi di Lom

Kalo belum PNS, Belum Sukses

Itu kira2 kalimat yang selalu terdengar di telinga saya tiap kali lagi ngumpul dengan saudara atau teman2 saya di kampung atau di kost2an tempat saya bekerja. Belum lagi di tambah kami PNS enak, bisa kredit sampai 100 juta Well, selanjutnya yang terjadi adalah tergantung mood saya, kalau saya lagi mellow saya hanya akan diam saja sambil berpikir apa mereka benar? tapi kalo saya lagi 'kumat' saya lalu akan mulai dengan kotbah 'ala Ica'. Ala Ica karena yang terjadi adalah saya bicara dan anda dengar!! Biasanya yang saya bicarakan selalu sama, kenapa perekonomian kita di kuasai saudara kita yang tionghoa dan bukannya kita sebagai anak tanah. salah satunya adalah paradigma itu tadi, kalo tidak PNS ya tidak sukses...Jadi kalo tidak PNS saya tidak mau kerja, saya tunggu tahun depan dan tahun depan lagi sampai umur 35 tahun dan tdk bs ikut test lagi baru mau liat peluang lain. Ada yang lebih lucu lagi, sudah kerja bagus2 di perusahaan PMA di kota besar, minta

Banana Pancake please...

Dengar kata Back Packer pasti yang terbayang adalah turis yang bau, kere dan tas ransel di punggungnya. Tapi sebentar dulu. Coba kita lihat bagaimana para mahkluk kumal itu menyumbang begitu banyak hal terhadap Pariwisata dan perekonomian di daerah kita. Saya tidak bisa bicara dalam skala negara atau provinsi. Tapi mungkin saya bisa kalau saya bicara tentang Flores, Pulau kita tercinta ini. Banyak orang berpikir bahwa kalau suatu tempat wisata lebih banyak backpacker,tidak terlalu menyumbang banyak secara ekonomi terhadap daerah tersebut. Tapi mari kita lihat fakta2 di bawah ini. 1. Backpacker selalu menginap di homestay.Alasannya tentu karena mereka adalah budget traveler. Makin sedikit uang keluar makin bagus. Tapi coba lihat siapa yang terima uang tersebut. uang tersebut langsung masuk ke masyarakat lokal. Tidak masuk ke kantongnya Hilton atau Westin, yang mana sebagian uang itu akan keluar dari daerah tersebut. 2. Backpacker selalu makan makanan lokal. Karena itu p

Pariwisata Flores: dari, oleh dan untuk kita.

Seiring dengan terpilihnya Komodo (Pulau Komodo) sebagai salah satu N7WN,  minat investor untuk berinvestasi di Manggarai pun semakin meningkat. Suatu hal positif tentunya, jika di lihat dari sudut pandang perekonomian, baik itu dalam hal penyerapan tenaga kerja, hasil pertanian, kerajinan tangan, dunia hiburan, dsb. Ada begitu banyak hal yang bisa di lakukan oleh generasi muda manggarai untuk mencicipi ‘kue’ pariwisata ini. Namun ada beberapa kekhawatiran juga melihat begitu pesatnya perkembangan Labuan Bajo dan sekitarnya dan dalam kesempatan ini saya ingin mengusulkan beberapa hal : Adanya penyuluhan kepada masyarakat LBJ dan sekitarnya untuk tidak menjual tanah kepada ‘orang luar’. Perkenalkan system sewa tanah baik itu long term maupun short term. Hal ini penting di lakukan untuk menjaga kelangsungan hidup generasi penerus manggarai. Mulai ajak saudara-saudara kita yang bekerja di luar Flores untuk melakukan GPK/Gerakan pulang kam

Responsible Traveling

Menjadi bagian dari pelaku pariwisata baik itu di bidang  akomodasi dan agen perjalanan mungkin juga karena kita sendiri sebagai pelaku juga mempunyai hoby traveling. Yang lagi trend pada saat ini adalah istilah Resposible traveling . Istilah ini secara resmi tertuang dalam hasil dari Cape Town Conference on Responsible Tourism in Destinations pada tahun 2002. Konferensi ini diadakan untuk menjawab isu ekonomi, sosial dan lingkungan dalam pembangunan yang berkelanjutan serta keberpihakannya pada masyarakat asli dan setempat. Konferensi ini diadakan untuk memberi masukan pada World Summit on Sustainable Development di Johannesburg di tahun yang sama. Yang menjadi karakteristik/ciri khusus dari Responsible Travel adalah Meminimalkan dampak negatif perjalanan pada lingkungan alam dan sosial Memihak dan berkontribusi sebesar mungkin pada perekonomian lokal Mendukung masyarakat setempat supaya berperan lebih besar dalam membangun dan memelihara tempat tujuan perjala